MEULABOH, GLOBAL BERITA – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat, Drs Mahdi Efendi menyikapi secara bijak, terkait aksi penolakan terhadap dirinya di Aceh Barat, Kamis (14/09/023) tadi pagi. “Itu hak demokrasi siapapun yang dijamin oleh regulasi yang ada. Itu juga geliat dari dinamika dalam berpendapat yang menjadi hak semua warga negara,” kata Mahdi kepada awak media.
Menurut Mahdi, sejauh demo itu tak menyinggung masalah privacy personal, tentu tak masalah. Karena yang namanya dinamika tentu ada yang pro dan kontra. Hanya saja Mahdi mengingatkan semua pihak, jangan sesekali mempolarisasi masyarakat untuk kepentingan pribadi, kelompok ataupun institusi. “Mari kita berpikir solutif untuk Aceh Barat, bukan dengan menunjuk sana sini hingga malah membuat masalah yang lebih runyam,” kata Mahdi.
Di sisi lain disebutkan, tugas fungsi seorang Penjabat Bupati berbeda dengan figur bupati defenitif yang telah memiliki rencana kerja sesuai dengan janji masa kampanye. Dan itu wajib dijalankan. Sementara seorang Pj hanya menjalankan koridor rule of law sesuai dengan perintah atasan, selaku seorang ASN yang ditempatkan sebagai seorang Penjabat kepala daerah.
Menanggapi isu inflasi yang diusung para pendemo itu, Mahdi justru membeberkan jika Aceh Barat saat ini dalam koridor deflasi, sesuai dengan paparan pihak BPS atau Badan Pusat Statistik.
Pj Bupati Aceh Barat itu kembali menyatakan, sebagai sosok yang diberi amanah oleh Presiden, Mendagri hingga Gubernur, ia akan tegak lurus dalam menjalankan tugas yang diamanahkan pada dirinya.
Dengan kata lain, ia tetap on the track dengan garis garis amanah yang diberikan. Misalnya terkait dengan penurunan angka kemiskinan, stunting hingga mengantisipasi secara dini lonjakan inflasi. “Saya pikir, saya harus terus dalam koridor itu, sesuai dengan amanah yang diberikan. Tentu saja juga menjalin sinergi dan kolaborasi dengan multi stakeholders, untuk mewujudkan Aceh Barat yang jaya serta dalam bingkai syariat Islam,” pungkas Mahdi.
Sebelumnya, Ketua Seulangke Commonity, Yusan menyebutkan kepada awak media, apa yang dilakuka oleh Mahdi selama setahun terakhir sudah cukup baik dan mulai ada perubahan. Ia mencontohkan dengan inflasi jika masa ditinggal Bupati sebelumnya Ramli MS inflasi mencapai 7,6 persen YoY pada Oktober 2022, dan jika dilihat masa Mahdi Efendi, kata dia, di Agustus 2023 secara YoY itu hanya 2,17 persen.
Belum lagi, kata dia, semasa Mahdi Efendi sejumlah insfrastruktur masa bupati sebelumnya ikut dilanjutkan, ia mencontohkan jembatan Sawang Teubee yang saat ini sedang diburu penyelesaiannya serta sejumlah insfrastruktur lainnya.
“Kalau dilihat sisi kekurangan mana mungkin semua orang bisa melakukan semuanya secara sempurna apalagi baru setahun, yang lima tahun saja dengan segudang visi misi tidak bisa berjalan sempurna. Tidak ada Pj Bupati yang mampu menekan inflasi di bawah tiga persen, tapi Pj Bupati ini berhasil. Terus yang menjadi harapan masyarakat terhadap insfrastruktur juga dilanjutkan,” tambah dia lagi.
Karena itu, Yusan mengajak masyarakat untuk memberikan kesempatan kembali kepada Mahdi Efendi menduduki jabatan sebagai Pj Bupati Aceh Barat sehingga bisa melihat bagaimana Mahdi membawa perubahan dengan masa yang singkat.
“Jika ada yang jamin merekan yang telah diusulkan dewan saat ini mampu membawa perubahan secara sempurna, saya akan dukung. Tapi apa ada yang berani jamin. Jangan nanti yang baru itu justru jadi alat politik apalagi ini jelang tahun politik. Dan parahnya lagi sebagai alat menguasai proyek di pemerintahan.” tutup Yusan.