MINSEL, GLOBALBERITA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Selatan bergerak cepat menyalurkan bantuan darurat kepada korban kebakaran di Desa Rumoong Atas Dua Kecamatan Tareran, Minggu (24/82025).
Bantuan diserahkan langsung kepada korban kebakaran yang terjadi Minggu dinihari sekitar pukul 03.30 WITA. Tak lama setelah kejadian, Tim TRC BPBD Minsel bersama Pemerintah Kecamatan Tareran, Pemdes Rumoong Atas Dua serta warga langsung ke lokasi untuk melakukan asesmen, pendataan, serta menyerahkan bantuan kepada Olga Rumengan korban kebakaran.
Dilaporkan, musibah kebakaran yang diduga dipicu arus pendek listrik ini mengakibatkan satu unit rumah milik Olga Rumengan (70 Tahun) rusak parah. Tidak ada korban jiwa maupun luka, namun korban menderita kerugian material.
Adapun bantuan logistik yang disalurkan BPBD Minsel berupa tikar, kebutuhan keluarga, makanan siap saji, beras, perlengkapan kebersihan, perlengkapan memasak serta paket bantuan darurat lainnya. Penyerahan disaksikan unsur pemerintah dan warga setempat.
Kepala BPBD Minsel Thorie Joseph dalam keterangannya menyampaikan, pemerintah daerah melalui BPBD senantiasa hadir dalam setiap kondisi darurat untuk memberikan pelayanan dan dukungan bagi masyarakat terdampak.
“BPBD Minsel selalu siap memberikan penanganan darurat kepada masyarakat. Kami berharap bantuan ini bisa sedikit meringankan beban keluarga korban, serta menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap segala bentuk bencana,” ujar Joseph.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Minsel Joice Tungka menambahkan, selain bantuan logistik pihaknya juga melakukan koordinasi intensif dengan pemerintah desa, aparat kecamatan, dan relawan kebencanaan untuk memastikan penanganan pascakejadian berjalan maksimal.
“Upaya yang kami lakukan bukan hanya memberikan bantuan, tapi juga memastikan kebutuhan mendesak korban segera terpenuhi dan ada pendampingan hingga situasi benar-benar pulih,” ujarnya.
BPBD Minsel juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, rutin memeriksa kondisi kabel listrik, serta menghindari penggunaan peralatan yang berpotensi menimbulkan korsleting. Hal ini penting agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
(DArK)
