SANGIHE, GLOBALBERITA— Beberapa hari lalu sempat beredar pemberitaan terkait informasi meningkatnya kasus HIV/AIDS di Sangihe yang sempat membuat cemas masyarakat. Menyikapi informasi tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Sangihe, dr. Handry Pasandaran angkat suara dan menjelaskan perihal jumlah kasus yang dimaksud.
Pasandaran menjelaskan bahwa informasi yang beredar yang menyatakan situasi ‘darurat’ tereebut bukan informasi resmi dari pemerintah daerah, sebab kasus HIV/AIDS di Sangihe belum masuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).
”Memang benar untuk jumlah kasus HIV/AIDS di Sangihe itu berjumlah 56 Kasus tapi itu merupakan hitungan total atau jumlah keseluruhan yang dirangkum selama 10 tahun terakhir Sejak tahun 2014-2024 ini. Sangihe belum masuk kategori KLB,” jelas Pasandaran, Rabu (27/3/2024).
Dirinya juga membocorkan beberapa data pada kurun waktu beberapa tahun terakhir, dimana pada tahun 2021 tercatat 13 kasus, tahun 2022 ada 8 kasus, tahun 2023 ada 8 kasus, dan di tahun 2024 ada 10 kasus.
”Dikatakan KLB itu jika ada peningkatan minimal dua kali lipat dari periode sebelumnya, maka dengan melihat data yang ada dengan demikian Sangihe tidak masuk kategori KLB atau Wabah. Jumlah 56 kasus itu adalah jumlah secara akumulatif dari tahun 2014 hingga sekarang 2024,” ungkapnya.
Menyikapi informasi yang sudah terlanjur beredar dan diterima masyarakat, Kepala Dinas Kesehatan Daerah Sangihe hanya menyampaikan agar tidak perlu khawatir berlebihan, namun demikian masyarakat perlu waspada dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
”Kunci utama adalah setia pada pasangan hidup, bagi kelompok resiko tinggi bila perlu harus menggunakan kondom untuk mengamankan diri. Jangan melakukan seks bebas, narkoba dan lain- lain, yang beresiko tertular HIV/AIDS,” pesan Kepala Dinas Kesehatan Daerah Sangihe.***