DHARMASRAYA, GLOBAL BERITA– Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan menghadiri sekaligus membuka Rapat Koordinasi Kepala Sekolah Jenjang Paud, SD dan SMP di lingkungan Pemkab Dharmasraya. Acara ini dilaksanakan di Auditorium Kantor Bupati, pada hari Jumat, (16/09/23).
Dalam sambutannya Bupati mengatakan bahwa atas nama Pemkab Kabupaten Dharmasraya mengucapkan terima kasih kepada kita semua, atas kehadirannya pada kegiatan rakor jenjang PAUD, SD, SMP se-Kabupaten Dharmasraya. Melalui kegiatan rakor ini kita akan membahas permasalahan dunia pendidikan di Kabupaten Dharmasraya.
“Sesuai arahan Menteri Pendidikan kebudayaan Riset dan Teknologi, kondisi saat ini sudah diluncurkan 24 episode Merdeka Belajar yang membawa kita menuju pendidikan yang menuntun bakat, minat dan potensi peserta didik agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang manusia sebagai anggota masyarakat,” kata Bupati.
Para guru sekarang ini berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya platform merdeka mengajar. Selain itu, guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya kurikulum merdeka.
Dari segi pendanaan, pencairan langsung dana Bantuan Operasional sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) ke sekolah dan pemanfaatannya yang lebih fleksibel untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan perluasan program beasiswa, kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi sekarang sekarang jauh lebih terbuka.
“Khusus di Kabupaten Dharmasraya kondisi sarana dan pra sarana pendidkan In Shaa Allah jadi prioritas utama dalam pembangunan kedepan. Kita berdayakan seluruh sumber dana yang ada, baik dari DAK, DAU yang diarahkan. Maupun DAU murni untuk dapat memenuhi kebutuhan seluruh siswa kita dalam rangka menyambut masa depan Indonesia Emas 2045,” kata Bupati.
Kata Bupati lagi, saat ini masih ada sekolah kita yang kekurangan local. Walaupun di beberapa sekolah ada juga yang kelebihan. Begitu juga mobile juga sudah banyak yang memprihatinkan, ini akan menjadi prioritas pembenahan utama kita.
Dalam rangka menyambut digitalisasi pendidikan, diharapkan akan disiapkan sarana pra sarana pendukungnya seperti laptop, chromebook maupun pendukung lainnya juga jadi atensi kami untuk segera dipenuhi agar anak-anak kita tidak tertinggal dari segi melek teknologi dan siap menyongsong persaingan global yang semakin keras.
Kata Bupati lagi, saat ini pemerintah daerah pada tahun ini mengadakan pakaian seragam sekolah untuk memotivasi anak-anak kita dalam belajar. Kalau melihat jumlah murid dan siswa cukup banyak TK sebanyak 5.600 orang. SD sebanyak 26.846 orang dan SMP sebanyak 8.794 orang.
“Kalau keadaan keuangan kita memungkinan program ini akan terus kita lanjutkan setiap tahunnya. In shaa allah secara kuantitas akan kita tambah dengan seragam lainnya. Alhamdulillah program ini mendapatkan sambutan yang positif dari masyarakat,” beber Bupati lagi.
Sedangkan kondisi tenaga kependidikan saat ini jumlah guru PNS dan PPPK TK sebanyak 37 orang, SD sebanyak 1.201 orang dan SMP sebanyak 571 orang. Kita masih kekurangan guru SD sebanyak 204 orang lagi, dan SMP sebanyak 119 orang. Untuk memenuhi kekurangan guru pemerintah berusaha memenuhinya melalui jalur PPPK. Bulan lalu sudah dilantik sebanyak 612 guru. Dan In Shaa Allah tahun ini akan ada lagi penerimaan PPPK guru sebanyak 351 orang.
“Ini menjadi solusi bagi pemenuhan kekurangan guru, sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan terutama guru-guru honor kita yang Alhamdulillah dengan kebijakan pengangkatan PPPK setiap tahun jumlahnya terus menurun,” bebernya lagi.
Sedangkan jumlah sekolah penggerak kita baru 15 buah, masih sangat sedikit disbanding jumlah sekolah kita secera keseluruhan. Dilihat dari jumlaah TK yang ada sebanyak 294 buah. Baik negeri maupun swasta. Jumlah SD mencapai 168 buah dan SMP kita berjumlah 40 buah. Berarti baru 4 persen dari keseluruhan. Ini jadi beban berat bagi sekolah penggerak yang sudah ada untuk dapat menggerakkan sekolah disekitarnya. Dan harapannya saya Dinas Pendidikan dapat lebih bekerja keras untuk mewujudkan lebih banyak sekolah penggerak di Kabupaten Dharmasraya.
“Saya juga mengucapkan selamat untuk 48 guru penggerak yang sudah dikukuhkan beberapa bulan yang lalu. Dan beberapa juga sudah ada dilantik menjadi Kepala Sekolah. Dan dengan jumlah calon guru penggerak angkatan 10 sekarang sebanyak 149 orang tiga kali lipat dari jumlah sebelumnya. Tentu jadi modal yang kuat bagi kita untuk pembenahan pendidikan. Terutama untuk penerapan kurikulum merdeka yang memang membutuhkan perubahan mindset bagi seluruh tenaga kependidikan di kabupaten Dharmasraya. Harapan kita kedepannya lebih banyak lagi guru-guru Dharmasraya yang menjadi guru penggerak,” jelasnya lagi.
Terkait dengan zonasi penerimaan siswa dan murid baru yang banyak menjadi sorotan di masyarakat. Saya menghimbau para kepala sekolah dapat menikapinya sesuai aturan yang berlaku. Terpenting anak-anak semua bisa bersekolah jangan gara-gara zonasi ini orang tua tidak mau menyekolahkan anaknya.
“Saya minta kepada seluruh Kepala Sekolah dapat membina gurunya dengan baik. Tingkatkaan disiplin kerja, dan harus banyak membuat inovasi dan terobosan demi kemajuan dunia pendidikan Kabupaten Dharmasraya. Kemudian dengan banyaknya dana yang dikelola oleh sekolah saya minta agar kepala Sekolah dapat memanagemen keuangannya sesuai dengan standar akuntansi keuangan pemerintah. Kalau ada yang ragu tanyakan ke Dinas Pendidikan dan inspektorat. Jangan ditanyakan ke sekolah lain, mana tahu tempat bertanya itu jawabannya salah,” tegas Bupati.(***)