GLOBAL BERITA– Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma) Jawa Timur meminta Bakal Calon Presiden (Bacapres) maupun Partai pengusung untuk tidak menutup mata dengan potensi suara yang ada di Provinsi, khususnya di Jatim untuk Pemilu 2024.
“Dalam kurang dari setahun, perhelatan demokrasi terbesar di Indonesia akan berlangsung. Seiring dengan semakin dekatnya jadwal pemilu 2024, para calon presiden dan pejabat partai mulai memasang mata terhadap nama-nama besar yang dapat membantu mendongkrak perolehan suara,” kata Ketua Sapma Arderio Hukom, kepada media, Sabtu (22/7/2023).
Arderio menilai bahwa Jawa timur disebut-sebut menjadi ‘mangsa’ yang mengenyangkan, karena daerah ini memiliki jumlah pemilih yang besar.
“Tercatat, pada pemilu 2019, terdapat 30.912.994 orang yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) di Jawa Timur, atau sekitar 15% dari keseluruhan data pemilih yang terdaftar. Untuk itu Jatim merupakan mangsa yang mengenyangkan, jika dikelola dengan baik segala potensinya,” ujarnya.
Sebab itu, Arderio menerangkan bahwa jangan sampai Bacapres dan Partai Pengusungnya menutup mata dengan potensi suara yang ada di Jawa Timur.
Tak hanya itu, menurutnya, hal ini juga harus dibarengi dengan melihat potensi-potensi tokoh besar yang ada di Jawa Timur.
“Ada banyak tokoh-tokoh besar Jawa Timur yang tidak diragukan lagi kinerja serta dukungan dari masyarakat Jawa Timur,” tuturnya.
Ia pun menyebut tokoh besar yang ada di Jatim yakni Ketua DPD RI AA La Nyalla M. Mattalitti yang memiliki track record panjang sebaga pengusaha berpengaruh di Surabaya, pernah menjadi Ketua Umum PSSI dan Ketua Kadin Jawa Timur yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Umum PB Muaythai Indonesia.
Nama lain yang tidak kalah berpotensi yaitu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Selama menjabat sebagai gubernur, dia menilai bahwa Khofifah telah mengimplementasikan berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.
Salah satunya adalah program perlindungan sosial yang meringankan beban masyarakat yang terdampak kenaikan harga BBM.
Kemudian tokoh selanjutnya, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak juga memiliki potensi yang besar, Emil Dardak sudah menyabet sejumlah penghargaan dalam karier profesionalnya.
“Tokoh-tokoh besar Jatim itu bisa dilihat, La Nyalla, Khofifah dan Emil Dardak juga menjabat kepala daerah di usia yang masih muda, yakni sejak awal 30-an,” ucapnya.
Lebih lanjut Arderio menambahkan bahwa sebaiknya para Bacapres dan partai-partai harus memikirkan potensi tokoh-tokoh yang ada di Jawa Timur.
“Selain kantong suara Jawa Timur sendiri, para pendukung dari tokoh-tokoh tersebut juga terkenal loyal, tentunya ini menjadi salah satu keuntungan bagi pasangannya.” pungkasnya.