Mitra,Globalberita.com-Layang-layang(Palingir), permainan tradisional yang begitu populer di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kita. Permainan sederhana namun mengasyikkan ini telah diwariskan dari generasi ke generasi dan terus memikat hati anak-anak hingga dewasa.
Layang-layang tidak hanya sekedar permainan, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur seperti kesabaran, ketelitian, dan kerja sama. Proses pembuatan layang-layang sendiri membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Mulai dari pemilihan bahan, pembuatan rangka, hingga penempelan kertas atau plastik, setiap tahap harus dilakukan dengan hati-hati. Selain itu, menerbangkan layang-layang juga membutuhkan kerja sama antara si pembuat dan si penerbang.
Permainan layang-layang juga memiliki beragam jenis dan bentuk yang unik di setiap daerah. Ada layang-layang tradisional yang terbuat dari bahan alami seperti bambu dan kertas, hingga layang-layang modern yang terbuat dari bahan sintetis dan memiliki desain yang rumit. Keberagaman bentuk dan jenis layang-layang ini mencerminkan kekayaan budaya Indonesia.
Sayangnya, di era modern ini, permainan layang-layang semakin jarang ditemui, terutama di perkotaan. Padatnya aktivitas dan semakin menjamurnya permainan digital membuat anak-anak lebih tertarik pada gadget daripada bermain layang-layang.
Menurut Noldi Pangkerego, permainan layang-layang perlu terus dilakukan agar warisan budaya kita tidak hilang begitu saja.
“Untuk melestarikan permainan layang-layang, kita dapat mulai dari lingkungan sekitar. Ajak anak-anak untuk membuat dan menerbangkan layang-layang bersama.”ucap Pangkerego.
Selenggarakan lomba layang-layang atau festival layang-layang untuk menarik minat masyarakat.
“Dengan demikian, permainan layang-layang tidak hanya menjadi sebuah hiburan, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antar anggota keluarga dan masyarakat serta melestarikan budaya bangsa.”tutup Pangkerego.