Tim mahasiswa Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) yang meraih pendanaan Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025 memperkenalkan inovasi inti dari prototipe NEUROKIT, yaitu perpaduan canggih antara terapi cahaya (light therapy) dan terapi musik (music therapy) untuk meningkatkan fokus dan daya ingat siswa.
Terapi Cahaya Adaptif: Solusi Keterbatasan Perangkat Konvensional
NEUROKIT dirancang untuk menyempurnakan intervensi non-farmakologis yang sudah ada, yakni Bright Light Therapy (BLT). Perangkat BLT yang ada saat ini memiliki kelemahan signifikan: kurangnya fleksibilitas dalam pengaturan jarak. Pengguna harus berada pada jarak yang sangat spesifik untuk mendapatkan dosis cahaya yang efektif , jika tidak, efektivitas terapi akan berkurang.
Menjawab tantangan ini, NEUROKIT mengusung konsep Dynamic Light Therapy. Inovasi utamanya adalah kemampuan perangkat untuk menyesuaikan paparan intensitas cahaya secara otomatis berdasarkan posisi siswa.
Secara saintifik, terapi cahaya ini bekerja dengan menstimulasi reseptor melanopsin di mata, yang terbukti berperan dalam meningkatkan kecepatan pemrosesan informasi dan kapasitas memori kerja.
Terapi Musik Terstruktur: Mengisi Kekosongan Intervensi Audio
Kelemahan lain dari perangkat BLT yang ada adalah tidak dilengkapinya fitur terapi audio. NEUROKIT mengisi kekosongan ini dengan mengintegrasikan terapi musik sebagai bagian dari pendekatan multimodal neurotherapeutic. Studi menunjukkan bahwa intervensi musik yang terstruktur dapat meningkatkan konsentrasi berkelanjutan hingga 35%.
NEUROKIT menyediakan dua mode musik yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa:
Terapi musik ini bekerja dengan mengirimkan stimulus ke korteks auditori, yang memungkinkan terjadinya neuroplastisitas untuk meningkatkan fungsi otak, serta terbukti dapat meningkatkan mood positif yang menunjang proses pembelajaran.
Dengan mengombinasikan dua modalitas terapi—cahaya yang adaptif dan musik yang terstruktur—dalam satu perangkat terintegrasi, tim UNSRAT menawarkan solusi yang komprehensif dan inovatif untuk membantu siswa mengatasi tantangan belajar di era digital.