Puluhan Tahun ‘Tertidur’ Dua Gunung Berapi di Dua Kabupaten Nusa Utara Naik Status Ke Level Siaga

SANGIHE619 Dilihat

SANGIHE, GLOBALBERITA — Wilayah Kepulauan Nusa Utara diketahui mempunyai beberapa gunung api aktif baik di darat maupun di dalam laut, yakni Gunung Api Karangetang (Siau), Gunung Api Ruang (Tagulandang), Gunung Api Bawah Laut (Mahengetang) dan Gunung Api Awu yamg berada di daratan Sangihe besar.

Dua gunung Berapi yang ada di dua Kabupaten di wilayah Nusa Utara (Sangihe dan Sitaro) meningkat ke Level III (Siaga). Peningkatan status dua gunung berapi yaitu Gunung Ruang di Tagulandang, Kabupaten Sitaro dan Gunung Awu di Kabupaten Sangihe dilakukan setelah terjadi aktivitas yang signifikan.

Tommy Marbu, selaku petugas pengamat Gunung Api mengatakan, bahwa telah terjadi gempa vulkanik dalam dan gempa vulkanik dangkal dalam dua minggu terakhir ini, yang fluktuatif dengan jumlah diatas kondisi normal.

”Gempa vulkanik dangkal dan dalam ini terjadi secara berentetan sejak tanggal 22 Maret 2024. Sebelumnya juga pada tanggal 18 Maret dan 19 Maret 2024 terekam getaran tremor non hamonik dengan lama gempa 45 sampai 27 detik yang menunjukan adanya aktivitas gempa permukaandan rentetan gempa vulkanik ini juga kembali terekam pada tanggal 10 hingga 15 April 2024,” jelas Marbun saat dikonfirmasi, Rabu (17/04/2024).

Marbun menjelaskan lebih lanjut, sesuai pemantauan deformasi Gunung Api Awu dengan menggunakan Tiltmeter pada periode 1 Maret 2024 hingga 16 April 2024 di Stasiun Kolongan dan Stasiun Puncak menunjukan adanya inflasi atau peningkatan tekanan.

Gunung Api Awu

Jadi berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental Gunung api Awu menunjukan terjadi peningkatan aktivitas serta potensi ancaman bahayanya, maka tingkat aktivitas Gunung Api Awu dinaikkan dari level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) terhitung mulai tanggal 16 April 2024.

”Dengan Adanya peningkatan status ini maka kami menghimbau masyarakat dan pengunjung agar tidak beraktivitas di dalam radius 5 kilometer dari pusat bawah Gunung Awu,” tegas Marbun.

Gunung Api Ruang

Badan Geologi Kementerian ESDM RI, Mengeluarkan press release, bahwa pada umumnya kegempaan vulkanik Gujung Api Ruang cenderung rendah, lebih didominasi oleh gempa tektonik, diperkirakan pengaruh dari Subduksi Sulawesi Utara dan Subduksi Ganda di Laut Maluku.

Namun aktivitas Gunung Api Ruang pada periode 1 hingga 17 April 2024 terjadi eskalasi munculnya Gempa Vulkanik Dalam (VTA) pasca Gempa Tektonik 9 April 2024 dan 14 April 2024, di Laut Maluku. Kedua gempa tektonik tersebut terasa pada skala 1 MMI diperkirakan berkaitan dengan aktivitas Subduksi Ganda di Laut Maluku.

Erupsi Gunung Api Ruang 16/4/2024

Kemunculan Gempa Vulkanik Dalam (VTA) biasanya berkaitan dengan migrasi magma dari dalam ke permukaan. Sementara itu potensi bahaya Gunung Api Ruang yang mungkin terjadi beberapa erupsi eksplosif menghasilkan awan panas, ke arah barat- daya- selatan- tenggara.

Berdasarkan pemantauan visual dan instrumental hingga 17 April 2024, Badan Geologi menyatakan Tingkat Aktivitas Gunung Api Ruang masih berada pada level III (Siaga). Dalam tingkat aktivitas level III (Siaga) masyarakat di sekitar Gunung Api Ruang dan pengunjung atau wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 4 kilometer dari pisat kawah Aktif Gunung Api Ruang.***

Informasi Sementara Jumlah Pengungsi sebanyak 159 Kepala Keluarga, 495 Jiwa, terdiri dari :

  • Kampung Laingpatehi 73 KK, 247 Jiwa (Laki-laki 158 Jiwa dan Perempuan 89 Jiwa)
  • Kampung Pumpente 86 KK, 248 Jiwa (Laki-laki 166 Jiwa dan Perempuan 82 Jiwa)
  • Untuk Lokasi pengungsian di Gedung BPU Kecamatan Tagulandang 45 Jiwa. Sisahnya mengungsi ke rumah kerabat atau saudara yang ada di daratan Pulau Tagulandang, sedangkan untuk kebutuhan mendesak yaitu Masker dan Alat Tidur (selimut, kasur, tikar, dll).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *