Muncul Usulan Tiga Nama Calon Pj Bupati Rekomendasi DPRK Aceh

ACEH381 Dilihat

MEULABOH, GLOBAL BERITA– Mantan Sekjen DPW Partai Aceh Kabupaten Aceh Barat Yussan menduga muncul usulan tiga nama calon Pj Bupati rekomendasi DPRK Aceh Barat, hasil “main mata” oknum dewan untuk kepentingan pribadi dan kelompok yang mengatasnamakan rakyat, sehingga perlu dikaji ulang.

“Informasi beberapa anggota DPRK yang saya terima, muncul tiga nama itu tanpa ada pembahasan. Jadi aneh kok bisa surat rekomendasi itu keluar. Apakah dewan lain tidak punya hak memberikan suara dan apa ini hanya hak pimpinan saja, jika benar, apa dasar tata tertibnya,” beber Yussan.

Yussan juga mempertanyakan acuan serta indikator apa sehingga adanya rekomendasi tiga nama tersebut. Ia meminta Dewan harus menjelaskan secara terperinci karena hal ini terkait hajat hidup orang banyak serta kemajuan di Aceh Barat.

Anehnya, tambah Yussan, nama Pj Bupati Mahdi Efendi tidak dimasukan dalam list usulan rekomendasi dewan tersebut. Ia meminta legislatif harus melihat secara objektif.

“Wajar saja saya menduga ada ‘main mata’ ini. Saya selaku mantan Sekjen DPW PA di Aceh Barat sangat paham apa yang sedang dilakukan di dewan itu,” ungkap Yussan.

Ia juga menilai dewan keliru jika melihat kinerja buruk kepemimpinan Pj Bupati Aceh Barat Mahdi Efendi dengan tolak ukur manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dien (RSUD-CND) Meulaboh.

“Masalah di rumah sakit Cut Nyak Dien itu bukan masalah baru. Itu sudah ada sejak masa kepemimpinan bupati yang lalu, tidak selesai-selesai masalah itu aja,” bebernya.

Bahkan, sambung Yussan, informasi yang diperolehnya, Pj Bupati Mahdi Efendi telah mengusulkan undangan audit RSUD-CND Meulaboh kepada BPKP RI Perwakilan Aceh, demi terwujudnya pengelolaan anggaran secara baik dan benar.

“Undangan audit BPKP RI itu bagian keseriusan Pj Mahdi Efendi untuk melakukan pembenahan di rumah sakit Cut Nyak Dien Meulaboh,” jelasnya.

Selama setahun masa kepemimpinan Mahdi Efendi, pandangan pribadi Yussan tergolong sangat bagus, mulai dari cara ia menerima aspirasi masyarakat dan menjalankan program kerjanya, bahkan sampai memperoleh perhargaan lantaran mampu menekan angka inflasi di Aceh Barat.

“Jadi tidak mungkin dalam waktu setahun masa kepemimpinan Pj Mahdi Efendi bisa merubah secara langsung wajah Aceh Barat, karena carut-marut di Aceh Barat ini memang sudah ada sejak lama, maka perlu pembenahan secara perlahan,”ucapan Yussan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *