Peliput: Iskandar
GLOBAL BERITA, Aceh – Penjabat Ketua Dekranasda Kabupaten Aceh Barat Ny. Radhiah, S.Pd.i ikuti Rapat Kerja Daerah Dewan Kerajinan Nasional Daerah ( DEKRANASDA) Aceh yang dibuka oleh ketua harian Dekranasda Aceh Ir. Mohd Tanwier, MM yang digelar di aula pertemuan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan Jumat, (16/06/2023)
Agenda yang bertema wirausaha baru kreatif menghasilkan produk berkualitas ini di harapkan menjadi langkah awal yang strategis untuk menciptakan produk unggulan daerah, rakerda dekranasda ini diikuti oleh kurang lebih 110 peserta yang terdiri dari Ketua Dekranasda dan pendamping Kabupaten/Kota se-Provinsi Aceh dan pengurus Dekranasda Provinsi Aceh ucap Radhiah
Radhiah mengatakan Pelaksanaan Rakerda 2023 ini bertujuan untuk menyusun dan mensinergikan program-program kerja yang akan menjadi pedoman dan pijakan organisasi Dekranasda Aceh Barat dalam bekerja selama satu tahun ke depan, Aceh Barat yang turut andil dalam kegiatan ini berharap bisa membawa pulang inovasi terbaru dalam menciptakan produk yang diminati pasar.
“Aceh sebentar lagi akan menjadi tuan rumah PON, Aceh Barat juga akan dijadikan salah satu tempat dilaksanakan event nasional itu, ini menjadi kesempatan yang baik untuk mempromosikan produk unggulan dari UMKM kita, ucap Radhiah.
Pada kegiatan tersebut dirinya juga menyampaikan makalah dan diskusi mengenai capaian kinerja Dekranasda Aceh Barat.
Dalam kesempatan itu dirinya menjelaskan tentang hubungan kerajinan tangan dengan desain industri dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat, pameran ini hanya ajang promosi untuk memperkenalkan produk kita ke pihak lain, ujarnya.
Lebih lanjut, Radhiah menjelaskan Desain industri merupakan hasil kreasi bernilai estetis dari perpaduan garis maupun warna yang berguna untuk produk komiditas industri maupun kerajinan tangan, dan suatu kreasi baru tidak meniru dan belum pernah dipublikasikan, tuturnya.
Dirinya berharap pelaku UMKM di Aceh barat dapat memaksimalkan potensi yang ada dan terus berinovasi karya, serta bersinergi dengan stakeholder lainnya.
“Sinergitas tersebut harus tertuang dalam program-program kerja yang implementatif dan solutif hingga pada akhirnya upaya pengembangan kerajinan dan para perajinnya dapat berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan,” pungkasnya.