GLOBAL BERITA– Raut wajah bahagia terpancar jelas di wajah Mak Win (63), pasalnya hari itu, Sabtu (13/05) kemarin, perempuan sepuh itu bersama 29 orang lansia (lanjut usia) lain mendapat kunjungan Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan di Jorong Tabek Jaya, Nagari Tabek, Kecamatan Timpeh.
Sesekali dirinya terkekeh, manakala Sutan Riska mengajak bercengkrama dengan penuh keakraban perempuan berjibab merah muda itu.
“Bagaimana kabar Mak, sehat?” tanya Sutan Riska, diterjemahkan dari bahasa Minangkabau dialek setempat.
“Alhamdulillah Tuanku, berkat do’a kita semua,” jawabnya sembari tersenyum. (Tuanku adalah panggilan takzim kepada Sutan Riska yang juga merupakan seorang Raja Koto Besar)
“Sudah berapa lama Amak bisa merajut anyaman seperti ini?,” tanya Sutan Riska lagi.
Mendapat selidik seperti itu, Mak Win menjelaskan, menganyam merupakan keterampilan umum orang di zaman dahulu. Namun saat muda, ia belum secara rutin mengerjakannya. Baginya kegiatan itu untuk mengisi luang saja.
Katanya, dahulu tidak ada waktu khusus untuk mengayam, apabila butuh saja baru dikerjakan. Karena hasil anyaman itu hanya dipakai untuk kebutuhan sendiri, bukan untuk dijual. Dirinya lebih menyibukkan diri membantu suami di ladang atau mengurus rumah tangga saja.
Namun belakangan, saat dirinya mulai sepuh, ke ladang sudah tidak sekuat dulu, sementara anak-anak sudah besar dan bahkan berumah tangga, membuat Mak Win berfikir untuk mencari kesibukan lain.
“Amak tidak nyaman kalau hanya berdiam diri saja di rumah, makanya Amak buat kesibukan dengan anyaman ini, keterampilan saat masih gadis dahulu,” terangnya.
Dirinya bercerita, awalnya mengerjakan anyaman itu sendiri. Namun kemudian ia mengajak beberapa lansia lain untuk menganyam bersama-sama.
“Kita para lansia ini kan berkupul-kumpul juga. Jadi dengan mengayam, sambil bercerita-cerita tentang cucu, tentang agama, tentang kehidupan hari tua, kita dapat menghasilkan sesuatu yang bernilai positif,” ungkapnya.
Dari tangan-tangan kreatif para lansia ini muncul berbagai macam produk anyaman berbahan tumbuhan yang dinamakan masyarakat setempat sebagai Mansiang. Adapun produk anyaman itu diantaranya, bakul, keranjang, tikar dan tas.
Gayung bersambut keterampilan Mak Win mendapat perhatian dari Dinas Sosial PPAKB Kabupaten Dharmasraya. Dirinya bersama 29 orang lansia lain mendapat pembinaan pemberdayaan Pemkab Dharmasraya, dan akhirnya mendirikan Kelompok Lansia yang dinamakan Usaha Daya Tartim.
Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan memberikan apresiasi positif atas berdirinya Kelompok Pemberdayaan Lansia Usaha Tarkim. Dirinya mengaku, Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial telah melakukan upaya pembinaan, agar kelompok masyarakat rentan ini berdaya sebagaimana mestinya.
“Alhamdulillah, selain pembinaan kita sudah menyerahkan juga satu unit mesin untuk membantu para orang tua kita ini merapikan hasil anyamannya” terang Sutan Riska.
Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) itu menegaskan komitmenya memberi perhatian kepada kelompok lanjut usia.
Menurutnya, para Lansia harus diberi ruang kreatifitas untuk menjaga agar mereka tetap sehat dan tetap berkontribusi serta tetap menjadi bagian penting masyarakat sesuai dengan kondisinya.
Untuk hasil anyaman Kelompok Lansia Usaha Tarkim ini, Pemerintah Daerah akan membantu pemasarannya kepada khalayak. Menurut rencana, juga merupakan bagian dari pameran pada puncak acara Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke 27 yang dipusatkan di Kabupaten Dharmasraya pada tanggal 29 Mei yang akan datang.
“Komitmen kami agar hasil kreatifitas lansia kita ini akan kita pamerkan dalam iven-iven yang akan kita ikuti, khususnya pada puncak acara HLUN di hadapan Menteri Sosial, Buk Tri Rismaharini,” tukasnya.