Peliput: Kang Safarudin
GLOBAL BERITA– Usai berlalunya hari raya idul fitri, usai juga masa libur siswa sekolah tak terkecuali liburnya para santri pondok pesantren.
Seperti halnya yang terjadi pada santri Pondok Pesantren Libroyo asal dari Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan.
Hiruk pikuk perpaduan rasa sedih dan gembira mewarnai keberangkatan anak-anak dari para wali santri, mereka menuntut ilmu dan menimba pengalaman dinegeri sebrang,155 santri dari Kecamatan Sungai Lilin dan Kecamatan Bayung Lencir berkumpul di gedung NU Sungai Lilin.
Tepat jam 12.30 wib usai menunaikan shalat dzuhur 2 bus pariwisata berangkat dari gedung Nu Sungai Lilin dengan di iringi do’a para orang tua yang di pimpin oleh kyai Basith.
Tentunya keberangkatan mereka juga di dampingi oleh Gus Anas Rifa’i Sadzili yang mewakili Kecamatan Bayung Lencir dan Ust Ayik Hasnan serta Ust Rudiyanto mewakili Kecamatan Sungai Lilin.
“Sungguh ini adalah berat ketika harus melepas kebahagiaan anak-anak bersama keluarga, namun ini harus saya ikhlas lakukan agar mereka kelak bisa menjadi anak yang soleh dan solehah, berahlak baik dan mandiri,”ujar Solihin yang ditemui Global Berita, Sabtu (6/5/ 2023).
Lantas apa makna ‘libur Santri’ ?
Ini menurut Pengasuh Pondok Pesantren Nurut Taqwa Cermee Bondowoso, KH Nawawi Maksum yang menyebut bahwa libur bagi santri ini hanya istilah saja. Mungkin makna libur di sini, yakni secara fisik saja tidak ada di asrama pondok.
“Tetapi di satu sisi, perilaku, aktivitas dan nilai-nilai di pondok pesantren harus tetap diterapkan di rumah masing-masing. Misalnya tetap rajin mengaji, salat berjamaah, menjaga nilai spiritualitas dan sebagainya,” kata dia.
Tentu yang tidak kalah penting kata dia, tetap menjaga perilaku saat bersosial di masyarakat.
“Sebab yang utama itu adalah akhlak, apalagi saat berbaur dengan masyarakat,” jelas ulama muda ini.
Keren kang Safarudin
Semaaangaaat gaass poll
Di tunggu beritanya nexs tisme