Baru-baru ini, Bunda PAUD Sulawesi Utara angkat bicara soal pentingnya usia 0–6 tahun sebagai momen krusial dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak. Menurut beliau, periode ini bukan soal menghafal, tapi soal menanam landasan terbaik bagi anak di masa depan.
Istilah “periode emas” memang sering terdengar di dunia pendidikan anak usia dini (PAUD). Intinya, ini adalah masa di mana perkembangan otak, kepribadian, bahasa, dan emosi anak tumbuh sangat cepat.
Data dari BPS Sulut memperlihatkan bahwa banyak anak usia 0–6 tahun di Sulawesi Utara yang sudah ikut PAUD/BKB/Posyandu terpadu.
Artinya, banyak keluarga yang sudah menyadari pentingnya memfasilitasi anak sejak dini dengan stimulasi positif.
Dalam pernyataannya, Bunda PAUD menekankan bahwa orang tua, keluarga, dan pendidik punya peran besar dalam membentuk karakter anak — bukan hanya lewat pendidikan formal, tetapi juga lewat lingkungan, nilai-nilai, dan pengalaman sehari-hari.
Ia mengajak agar setiap interaksi — seperti bercakap, bermain, mendongeng — digunakan untuk menanamkan nilai baik seperti empati, rasa ingin tahu, disiplin, dan kepercayaan diri.
Tentu, mengoptimalkan “periode emas” tidak mudah. Beberapa tantangan yang mesti dihadapi:
- Keterbatasan akses PAUD di daerah terpencil
- Kurangnya pelatihan bagi pengasuh dan pendidik PAUD
- Kurangnya kesadaran orang tua secara menyeluruh
- Fasilitas belajar yang belum memadai
Untuk itu, langkah yang diusulkan ke depan antara lain:
- Peningkatan jumlah & akses PAUD di semua kecamatan
- Pelatihan intensif bagi guru PAUD dan orang tua
- Program literasi keluarga, agar orang tua juga “pendidik pertama”
- Monitoring & evaluasi agar kualitas PAUD tetap terjaga
Pesan Bunda PAUD Sulut ini jadi pengingat kuat: masa awal kehidupan anak itu sangat berharga. Kalau dikelola dengan baik, fondasi karakter yang terbina sejak kecil akan membawa dampak luar biasa ke masa depan mereka.
