NELAYAN ASAL KENDAHE HILANG SAAT MELAUT

SANGIHE151 Dilihat

SANGIHE, GLOBALBERITA– Imbas cuaca buruk yang terjadi di Kabupaten Sangihe, seorang nelayan asal Kampung Kendahe I, Kecamatan Kendahe, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dilaporkan hilang saat berada di rakit atau bagang miliknya di perairan Kendahe pada Sabtu 4 Oktober 2025.

Informasi hilangnya korban pertama kali diterima Polsek Kendahe pada Selasa (7/10/2025) sekitar pukul 22.00 WITA, setelah keluarga korban datang melapor didampingi Camat Kendahe Irwin R. Sasiang, SP dan Pj. Kapitalaung Kampung Kendahe I Sofian Pago.

Korban diketahui bernama Tosaris Tiala (60), yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.

Berdasarkan keterangan Guslaini Dahula (52), pasangan korban, Tosaris terakhir terlihat pada Sabtu (4/10/2025) siang. Sekitar pukul 13.00 WITA, korban sempat pulang dari rakitnya ke rumah menggunakan perahu pribadi, lalu kembali ke rakit sekitar pukul 16.00 WITA dengan membawa perlengkapan berupa 12 balon lampu, satu busi, dan satu jeriken berisi air.

Pada Selasa dini hari (7/10/2025) sekitar pukul 03.00 hingga 04.00 WITA, Guslaini masih sempat melihat lampu di rakit korban dari rumah yang berjarak sekitar 30 meter dari pantai. Namun, menjelang sore sekitar pukul 17.00 WITA, ia menerima kabar bahwa perahu korban ditemukan terdampar di Pulau Tinakareng, Kecamatan Nusa Tabukan, tanpa keberadaan korban.

“Sejak perahu ditemukan, saya tidak lagi melihat lampu di bagang. Saya sudah mencoba menghubungi nomor ponselnya beberapa kali, tapi tidak tersambung,” ungkap Guslaini dengan nada cemas.

Hal serupa disampaikan Anderson Saselah (56), ipar korban, yang membenarkan bahwa perahu berwarna putih-hitam bertuliskan Dapo-Dapo yang ditemukan di Pulau Tinakareng merupakan milik Tosaris.

“Kami sekeluarga sangat khawatir karena biasanya lampu bagang selalu terlihat dari pantai, tapi kini gelap,” ujarnya.

Kapolsek Kendahe IPDA Chergli Sarite, S.Pd, menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari keluarga korban dan segera melakukan koordinasi dengan Polsek Tabukan Utara serta Basarnas untuk melakukan pencarian.

“Kami juga telah berupaya melacak nomor ponsel korban, namun hingga kini belum aktif selama kurang lebih 36 jam terakhir,” terang IPDA Sarite.

Ia menambahkan, kondisi laut di sekitar perairan Kendahe saat ini cukup bergelombang, sehingga proses pencarian kemungkinan terkendala cuaca. Meski demikian, koordinasi lintas instansi terus dilakukan untuk mempercepat upaya pencarian.

Pihak kecamatan Kendahe, bersama aparat kampung dan keluarga korban, berharap agar pencarian segera membuahkan hasil. “Kami berdoa agar korban segera ditemukan, dalam keadaan selamat maupun tidak,” ujar Camat Irwin Sasiang.

Polsek Kendahe memastikan, setiap perkembangan pencarian akan terus dilaporkan secara berjenjang kepada Polres Kepulauan Sangihe hingga korban ditemukan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *