Peliput : Redho
GLOBAL BERITA SURABAYA– Gelaran Surabaya Vaganza memperingati Hari Jadi Kota Surabaya ke-730 berlangsung meriah, Sabtu (27/5/2023). Surabaya Vaganza berupa pada bungga dan budaya diberangkatkan dari Jalan Pahawan dan berakhir di Jalan Gubernur Suryo. Masyarakat pun antusias menyaksikan pagelaran tahunan itu.
Sebelum memberangkatkan peserta,Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersama istri menghampiri warga yang berada di balik barikade dan berfoto bersama. Selain itu, saat parade telah berjalan dan ada jeda waktu, Eri juga turun dari kereta kencana dan menyapa warganya.
“Tadi saat ada jeda waktu untuk untuk berjalan, saya menyapa warga. Karena warga sangat antusias meneriakkan nama saya, juga saya menghornati warga saya. Karena warga bagi saya bukan warga Surabaya, tapi mereka adalah saudara-saudara saya,” katanya.
Dalam sambutannya, Eri berterima kasih kepada seluruh warga Surabaya, serta meminta doa kepada warga Surabaya agar Surabaya dapat selalu rukun.
“Di usia Surabaya yang ke-730 ini doakan Surabaya selalu guyub rukun, selalu bisa menjaga rasa persaudaraan, dan selalu menjunjung tinggi toleransi. Karena itulah ciri arek Suroboyo,” katanya.
Eri juga mengungkapkan permintaan maaf kepada warga Surabaya atas kondisi cuaca yang panas serta adanya barikade di sepanjang jalan yang dilalui parade.
“Saya juga mohon maaf pada warga Surabaya hari ini kepanasan, berjubel, hari ini juga ada pembatas, agar apa? agar hari ini tertib, tidak ada usel-uselan, dan tidak ada yang nyebrang,” ungkapnya.
Parade diberangkatkan dengan formasi depan Paskibraka Kota Surabaya, dan dilanjutkan Drum Band Poltekpel, serta 12 kereta kencana yang ditunggangi Wali Kota Surabaya, Wakil Wali Kota, beserta jajarannya.
Sesampainya di Jalan Guberbur Suryo, Eri beserta jajarannya duduk di panggung yang telah disediakan dan menyaksikan seluruh Parade Bunga dan Budaya. Tidak sedikit peserta parade yang memberikan souvenir untuk Cacake arek arek Suroboyo tersebut.
Eri Cahyadi mengatakan, Parade Bunga memperingati Hari Jadi Kota Surabaya ke-730 berjalan dengan lancar dan antusian warga Surabaya luar biasa. “Bahkan dari sore hingga malam ini tidak beranjak dari tempat,” katanya. Parade ditutup dengan penampilan Reog Ponorogo.
Menurut Nadin, salah satu warga Surabaya yang menyaksikan acara tersebut mengaku senang sekali. Dia juga membawa adik kecilnya karena merasa bahwa acara ini bagus dan bisa melihat keberagaman yang ada di Surabaya.
“Enak sih, bagus. Jadi kita itu bisa lihat keberagaman Indonesia, soalnya ada dari beberapa daerah juga,” ungkapnya.
Meski begitu, menurut Nadin, terdapat insiden saat menyaksikan Parade Bunga dan Budaya ini. “Cuman minusnya dorong-dorongan aja tadi, sampai yang kecil tadi jatuh. Orangnya tadi mau nyerobot maju ke depan dan nyenggol-nyenggol gitu. Intinya dia pengen di depan padahal datengnya terakhir,” ungkapnya.