Penulis: INNOR
MINUT, BERITA ONLINE LOKAL – Minahasa Utara, lebih khusus di Likupang salah satu daerah masuk dalam Destinasi Super Prioritas (DSP), namun hal itu terlihat terlalu dipaksakan dan itu sudah terlihat karena Ekowisata sudah diberikan waktu kurang lebih 3 tahun ini, belum juga terealisasi.
Salah satu toko muda Likupang Raya, Wuisan L Todar menyatakan, Bupati Joune Ganda jangan memaksakan Likupang itu dijadikan daerah Ekowisata dan wisata Destinasi Super Prioritas.
“Lebih baik fokus membangun ekonomi kerakyatan di Minahasa Utara, apalagi dengan adanya Event yang dibuat di Likupang hanya terkesan pemborosan uang rakyat tanpa adanya nilai tambah di daerah. Sementara masyarakat Minahasa Utara banyak yang sangat dibantu oleh pemerintah antara lain lebih ditingkatkan lewat bidang pertanian, Nelayan, UKM, dengan cara bagaimana mencari investor untuk membeli hasil pertanian dan perikan agar mendapatkan harga yang bagus untuk mendongkrak perekonomian masyarakat, apalagi katanya kita sudah memasuki tahun krisis pangan,” ucap Todar
Dia juga menambahkan bahwa, dalam Lima DSP adalah Danau Toba di Sumatara Utara, Borobudur di Jawa Tenga, Mandalika di NTB, Labuan Bajo di NTT dan Likupang di Minahasa Utara – Sulut hanya kita tidak ada kemajuan dalam kurun waktu 3 tahun ini kalau di bandingkan daerah lain.
“Hal ini karena disebabkan nilai jual wisata di Minut itu tak layak skala nasional maupun internasional. Karena pantai wisata di Likupang itu sangat kecil kalau dibandingkan dengan Labuan Bajo yang pernah saya kunjungi, area pantainya panjang dan beragam keunikan dan keindahannya, jadi kalau di Likupang itu hanya banyak di kunjungi oleh wisata lokal saja,”
tutur Wuisan Todar agar bupati Joune Ganda lebih banyak menciptakan program mensejahterakan rakyat Minahasa Utara.
.