TOMOHON, Globalberita.com — Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Daerah (DPPKBD) Kota Tomohon menggelar rapat koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Pencegahan Penurunan Stunting (TP3S) untuk Kecamatan Tomohon Selatan (Tomsel) di aula Kelurahan Lansot, hari Jumat (5/12/2025). Kegiatan yang mengumpulkan sekitar 100 peserta ini ditujukan untuk mengevaluasi upaya pencegahan stunting di tingkat kelurahan dan kecamatan.
Acara dibuka langsung Wakil Wali Kota Tomohon Sendy G.A. Rumajar, S.E., M.I.Kom., yang juga menjabat Ketua TP3S Tomohon. Ia menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang berkomitmen, mengingat Tomohon telah meraih peringkat pertama di Sulawesi Utara dengan angka prevalensi stunting hanya 10,5 persen. “Tomsel sebagai wilayah terluas dan memiliki jumlah kelurahan terbanyak justru mencatat angka stunting yang sangat rendah, hanya dua kasus. Harapannya tahun depan, kecamatan ini bisa mencapai target zero stunting,” tegasnya.
Dalam paparannya, Sendy menekankan bahwa stunting bukan hanya masalah kesehatan, melainkan indikator kualitas generasi masa depan. Anak yang mengalami stunting berisiko mengalami hambatan perkembangan kognitif, rentan terhadap penyakit, dan berdampak negatif pada kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, percepatan penanganan stunting menjadi tanggung jawab bersama lintas sektor – mulai dari kesehatan, pendidikan, sanitasi, pangan, sosial, hingga pemerintahan.
Kepala DPKBD Kota Tomohon Mareyke Manengkey, S.Pd., menjelaskan bahwa Rakor ini dilaksanakan untuk meninjau pelaksanaan program pencegahan stunting yang sudah berjalan. Peserta yang hadir meliputi kader dan pendamping keluarga berkualitas se-Kecamatan Tomsel, serta didampingi Camat Tomsel Robert Pelealu beserta para lurah. Juga hadir sebagai narasumber Anggota TP3S Tomohon Murphy Kuhu, S.T.T.
“Mari kita kerja sama dengan hati dan kebersamaan. Saya yakin, target Tomohon zero stunting pasti akan tercapai,” tekan Mareyke dalam penutup laporannya.
