TOMOHON, Globalberita.com – Walikota Tomohon memberikan penekanan khusus pada pentingnya integritas dan inovasi bagi para pemimpin pendidikan dalam acara pelatihan intensif calon kepala sekolah yang diselenggarakan oleh Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Sulawesi Utara. Acara ini, yang berada di bawah naungan Kemendikbudristek, bertujuan untuk mempersiapkan calon kepala sekolah dalam menghadapi tantangan pendidikan modern.
Dalam sambutannya, Walikota Tomohon menyampaikan harapannya agar para calon kepala sekolah yang nantinya ditugaskan dapat menjadi pemimpin yang berintegritas dan berdedikasi tinggi dalam memajukan kualitas pendidikan di Kota Tomohon. Beliau menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam pengelolaan sekolah, serta kemampuan untuk membangun sinergi yang baik antara guru, siswa, orang tua, dan masyarakat. Walikota juga berharap agar para kepala sekolah dapat menjadi teladan bagi seluruh warga sekolah dalam hal kedisiplinan, kejujuran, dan semangat belajar.
Lebih lanjut, Walikota menambahkan bahwa kepala sekolah memiliki peran strategis dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif bagi seluruh siswa. Beliau mengajak para calon kepala sekolah untuk terus mengembangkan diri dan meningkatkan kompetensi, sehingga mampu menjawab tantangan pendidikan yang semakin kompleks di era digital ini. Pemerintah Kota Tomohon berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada para kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya, demi terwujudnya pendidikan yang berkualitas dan merata di seluruh wilayah Kota Tomohon.
Pelatihan ini diikuti oleh 59 bakal calon kepala sekolah dari jenjang TK, SD, dan SMP. Kegiatan berlangsung dari tanggal 12 hingga 21 November dan dilaksanakan di AAB Guess House, Matani, Tomohon.
Kepala BGTK Sulut, Arianto Batara, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk mengimplementasikan Permendikbudristek No. 7 Tahun 2025, yang berfokus pada transformasi kompetensi kepala sekolah secara komprehensif. Pelatihan ini membekali calon kepala sekolah dengan kompetensi yang meliputi aspek sosial, profesional, dan kepribadian. Tujuannya adalah untuk menghasilkan pemimpin pendidikan yang tidak hanya cakap dalam manajerial, tetapi juga memiliki integritas dan mampu membangun lingkungan belajar yang kondusif.
Salah satu poin penting dalam pelatihan ini adalah penguatan supervisi akademik bagi kepala sekolah. Selain itu, materi pelatihan mencakup integritas lintas jenjang, yang bertujuan untuk memastikan bahwa kepala sekolah memiliki pemahaman yang mendalam tentang berbagai tingkatan pendidikan dan mampu berkolaborasi secara efektif dengan berbagai pihak.
Para peserta juga akan mendapatkan mentoring dalam penanganan sarana dan prasarana (sarpras) serta sumber daya manusia (SDM) di sekolah. Mentor yang merupakan praktisi pendidikan berpengalaman akan hadir langsung dalam pelatihan untuk memberikan bimbingan dan berbagi pengalaman.
Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada studi kasus penyelesaian masalah, tetapi juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi kepala sekolah. Syarat-syarat tersebut meliputi golongan minimal 3C, sertifikat pendidik, dan riwayat manajerial yang terbukti. Bagi peserta yang berstatus P3K, minimal telah mengabdi sebagai guru selama 8 tahun.
Proses seleksi calon kepala sekolah dilakukan melalui tahapan seleksi administrasi yang ketat. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa hanya kandidat terbaik yang memenuhi syarat yang dapat mengikuti pelatihan.
Arianto Batara berharap, setelah menyelesaikan pelatihan dan ditugaskan sebagai kepala sekolah, para peserta dapat menjadi pemimpin yang berintegritas, inovatif, dan mampu membawa perubahan positif bagi pendidikan di Sulawesi Utara. Dengan demikian, kualitas pendidikan di daerah ini dapat terus meningkat dan menghasilkan generasi penerus yang berkualitas.













