Sekda Minahasa: Bahasa Indonesia Cermin Martabat Bangsa

MINAHASA169 Dilihat

MANADO — Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Minahasa, Dr. Lynda D. Watania, MM, M.Si, menegaskan pentingnya penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai cerminan jati diri serta martabat bangsa.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri Konsolidasi Daerah Pembinaan Lembaga dalam Penggunaan Bahasa Negara, yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara di Novotel Convention Center Manado, Kamis (16/10/2025).

Kegiatan tersebut dibuka oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan Provinsi Sulut yang mewakili Sekprov Sulut, dan turut dihadiri Asisten III Setdakab Minahasa Dr. Vicky C.H.S. Tanor serta Kadis Pendidikan Minahasa Hansje Tommy Wuwungan, S.Pd, MM.

Dalam sambutannya, Sekda Lynda menyoroti fenomena menurunnya penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan generasi muda.

> “Generasi boomer masih menjadi pengguna utama Bahasa Indonesia yang baik. Namun, di kalangan milenial dan Gen Z, terjadi penurunan signifikan. Ini menjadi tantangan serius karena menyentuh usia produktif bangsa,” ujar Sekda.

 

Ia menegaskan, kemampuan berbahasa tidak hanya soal komunikasi, tetapi juga mencerminkan wibawa dan kemajuan suatu bangsa.

> “Bahasa Indonesia adalah wajah dan martabat bangsa. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi akan lebih efektif bila disampaikan melalui Bahasa Indonesia yang baik dan benar,” tambahnya.

 

Lebih lanjut, Sekda Lynda mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Minahasa telah menetapkan sejumlah kebijakan strategis dalam penguatan bahasa nasional, di antaranya pengawasan penggunaan Bahasa Indonesia di sekolah, penyelenggaraan lomba kebahasaan, serta rencana pembukaan formasi baru guru Bahasa Indonesia pada penerimaan CPNS mendatang.

> “Ketersediaan tenaga pendidik Bahasa Indonesia menjadi perhatian kami. Ke depan, formasi ini akan menjadi salah satu prioritas,” ungkapnya.

 

Sementara itu, Kadis Pendidikan Minahasa Hansje Tommy Wuwungan menjelaskan tiga arah kebijakan daerah dalam penguatan bahasa, yakni menjadikan sekolah sebagai pusat pelestarian bahasa, memperkuat sinergi lintas instansi, dan meningkatkan kapasitas guru Bahasa Indonesia.

> “Kami juga berkolaborasi dengan Dinas Perpustakaan Daerah melalui kegiatan seperti lomba Anak Bertutur serta kunjungan siswa ke perpustakaan tiga lantai yang modern dan representatif,” jelasnya.

 

Diketahui, Kabupaten Minahasa merupakan daerah pertama di Sulawesi Utara yang menyelenggarakan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI), sebagai bentuk nyata komitmen dalam pelestarian bahasa daerah sekaligus penguatan bahasa nasional.

> “Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Pemerintah adalah kita semua — guru, tokoh masyarakat, dan pelajar. Mari bersama menjaga Bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa,” pungkas Sekda Lynda.(Mei)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *