MINSEL, GLOBALBERITA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa Selatan melaksanakan Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana. Bupati Minahasa Selatan Franky Donny Wongkar membuka kegiatan ini serta melakukan Pengukuhan Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) di Kabupaten Minahasa Selatan, bertempat di Aula Waleta Kantor Bupati Minsel, Rabu (15/10).
Pelatihan yang diikuti perwakilan dari 167 Desa dan 10 Kelurahan se-Minsel ini menjadi bukti komitmen serta kesiapan pemerintahan Bupati Franky Donny Wongkar dan Wakil Bupati Theodorus Kawatu dalam menghadapi bencana.
Selain itu, pelaksanaan kegiatan ini merupakan wujud nyata pelaksanaan amanat konstitusi yang didasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, yang menegaskan bahwa penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan atau yang dikenal dengan istilah pentahelix.
Penanggulangan bencana harus dilakukan secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh, mencakup tiga tahapan penting: pra-bencana, tanggap darurat, dan pascabencana.
Kabupaten Minahasa Selatan dihadapkan pada tantangan geografis yang kompleks. Secara geologis, wilayah ini berada di kawasan cincin api Pasifik, berhadapan langsung dengan Laut Sulawesi, dan memiliki bentang alam yang beragam. Kondisi ini menjadikan Minsel rentan terhadap berbagai ancaman bencana alam, seperti bencana hidrometeorologi, fenomena La Niña dan El Niño, kebakaran hutan dan lahan, kebakaran permukiman dan pasar, bahkan abrasi pantai di kawasan pesisir.
Dalam sambutannya, Bupati Minsel Bapak Franky Donny Wongkar menyampaikan apresiasi atas kehadiran para peserta perwakilan dari setiap desa dan kelurahan.
“Kehadiran ini merupakan wujud komitmen dan kemauan masyarakat untuk bersama-sama dengan Pemerintah Daerah dalam melakukan pencegahan dan mitigasi bencana. Kegiatan ini menegaskan pentingnya kolaborasi terpadu antara berbagai pihak dalam penanggulangan bencana,” tutur Bupati FDW.
Bupati berharap agar para peserta pelatihan, terutama Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA), dapat menjadi pahlawan di desa dan kecamatan masing-masing. Pelatihan ini akan membekali peserta dengan dasar dan kemampuan dalam melakukan kegiatan pencegahan, penanggulangan, dan mitigasi bencana.
“Keberadaan Kelompok Masyarakat Peduli Api di Minahasa Selatan, yang sudah aktif sejak tahun 2001, diharapkan terus berperan aktif dalam melakukan tindakan-tindakan pemadaman di wilayah bencana kebakaran,” ujar Bupati.
Tak lupa juga Bupati FDW menyoroti peran strategis media massa, yang menurutnya bertugas untuk menyiarkan langkah-langkah pencegahan dan mitigasi bencana yang dilakukan oleh masyarakat terdampak. Informasi ini akan menjadi contoh positif bagi masyarakat di wilayah lain.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain Tenaga Ahli Kebencanaan Provinsi Sulawesi Utara yang juga merupakan dosen di Universitas Negeri Manado Mercy M. F. Rampengan, Kepala Seksi Wilayah III Sulawesi Utara dan Gorontalo Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Wilayah Sulawesi Toyib Hambali Mokoagow, Kepala Pos SAR Amurang Steven Lumowa serta peserta Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana dan Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) yang terdiri atas dua orang perwakilan dari 167 desa dan 10 kelurahan se-Kabupaten Minahasa Selatan.
Turut hadir mendampingi Bupati dan Wakil Bupati Minsel yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten Minsel Glady Kawatu, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Frangky T. Tangkere, para pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator.
(DArK)