Tomohon,Globalberita.com – Kota Tomohon, Sulawesi Utara, kembali menunjukkan komitmennya dalam digitalisasi daerah dengan menerima kunjungan studi dari Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Bank Indonesia Perwakilan Jember beserta TP2DD dari lima kabupaten di Jawa Timur. Pasar Beriman Tomohon menjadi lokasi pertama yang dikunjungi dalam rangkaian kegiatan ini, Kamis 2 Oktober 2025.
Rombongan yang terdiri dari perwakilan Kabupaten Bondowoso, Situbondo, Jember, Lumajang, dan Banyuwangi ini bertujuan untuk mempelajari secara langsung implementasi digitalisasi transaksi keuangan daerah. Kunjungan ini difokuskan pada pemanfaatan kanal pembayaran digital untuk retribusi dan pajak daerah.
Kepala BI Perwakilan Jember, Bapak Gunawan, memimpin rombongan, yang disambut oleh Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Tomohon, Drs. Gerardus Mogi, MAP. Di Pasar Beriman Tomohon, rombongan diterima oleh Direktur Utama PD Pasar Tomohon, Janez Posumah, yang menjelaskan secara rinci bagaimana transaksi non-tunai telah diterapkan dalam pembayaran retribusi pasar. Para peserta studi visit juga berkesempatan melihat langsung bagaimana pedagang telah memanfaatkan QRIS dan kanal pembayaran digital lainnya dalam bertransaksi dengan masyarakat.
Setelah Pasar Beriman, rombongan melanjutkan kunjungan ke beberapa destinasi wisata unggulan Kota Tomohon, seperti Danau Linow, Tetetana, dan Taman Kelong. Di lokasi-lokasi ini, mereka menyaksikan implementasi pembayaran digital untuk retribusi pariwisata serta transaksi pembelian makanan dan minuman. Sistem ini juga mencakup pemungutan pajak daerah, yang semakin memperkuat komitmen Pemerintah Kota Tomohon dalam mendukung transformasi digital di sektor keuangan daerah.
Kegiatan studi visit ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antar-TP2DD di berbagai daerah dalam mendorong percepatan digitalisasi transaksi pemerintah daerah. Dengan berbagi praktik terbaik dan pengalaman langsung dari Kota Tomohon, diharapkan transparansi, akuntabilitas, serta peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dapat tercapai melalui pemanfaatan teknologi keuangan digital.